Menjadi bupati merupakan panggilan untuk saya dan saya suda jalani panggilan itu dengan baik. Saat saya dipanggil menjadi bupati pertama di Kabupaten Yahukimo selama 10 Tahun selama dua periode, sejak tahun 2005 sampai di tahun 2016. Selama 10 tahun kepemimpinan saya ada banyak tantangan yang saya hadapi. Secara manusia ada perasaan takut, tetapi saya selalu percaya saya menjadi bupati adalah suatu panggilan Khusus dari Tuhan. Siapa yang dikhususkan Tuhan jadi pasti selalu dilindungi.
Hal yang saya buat adalah senantiasa menyatu dengan Roh Tuhan agar keinginan daging saya tidak berkuasa atas diri saya. Situasi ini membuat saya percaya dan mempunyai harapan bahwa saya masi punya waktu di hari esok.
Dengan memprioritaskan Tuhan dalam diri akan memberikan manfaat terhadap iman saya menjadi kuat dalam menghadapi tantangan saat menjadi bupati. Kurang lebih 5000 kali saya berjalan diatas udara dengan pesawat dengan resiko kematian yang cukup tinggi. Hal itu suda menjadi seperti biasa sehingga ketika diatas ketinggian saya selalu merasa aman seperti berjalan di atas jalan aspal.
Hal yang selalu membuat saya percaya adalah kalau saya mati saya mati di dalam Tuhan karena saya telah serahkan kepada Tuhan. Dengan cara ini saya akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan karena Tuhan berkuasa mengatasi gunung tinggi dan kabut atau awan badai di pegunungan. Saya anggab itu perkara kecil dengan cara ini saya bisa hadapi perkara yang besar. Saat saya menjadi bupati, kurang lebih 5000 kali saya di atas pesawat penuh dengan tantangan beresiko, kini saya anggap tantangan itu adalah perkara kecil yang telah saya lalui.
Ketika nanti saya diberikan tanggung jawab yang lebih besar misalnya menjadi gubernur, saya pasti bisa mengambil tanggung jawab besar dan resikonya karena saya telah setia pada perkara kecil saat menjadi Bupati. Menjadi Bupati dan Gubernur kelak adalah suatu panggilah Tuhan yang harus saya lakukan dengan penuh tangung jawab.